Wednesday, December 28, 2016

SERBA-SERBI BROWNIES



Segala sesuatu tentang brownies bisa dibilang serba simpang siur Baik sejarah, cara pembuatan, dan klasifikasi kue ini serba tidak pasti. Toh kue ini sangat disukai orang di seluruh dunia Hampir tiap bakeri menyediakan kue ini. Bahkan banyak toko kue yang khusus menjual brownies.

Konon kata "brownies" diambil dari warna kuenya yang cokelat kehitaman. Bahan utamanya memang cokelat meski tak bisa dipungkiri ada brownies yang warnanya tidak cokelat karena dibuat dari cokelat putih. Jenis brownies seperti ini disebut blondie brownies.
Sebagian orang memasukkan kue nan menggiurkan ini ke dalam jenis cake karena walaupun secara cake agak keras, toh, masih tertalu lembut bila dikategorikan sebagai kue kering. Pakar kue lain lebih suka memasukkannya ke dalam kelompok kue kering. Alasannya, rasanya cukup keras dan terlalu lembut untuk sebuah cake. Kelompok pakar lainnya memilih cara aman.

Brownies dikatakan merupakan kawinan antara cake dan kue kering. Karena perkawinan ini tidak "resmi", ya, brownies tidak punya kelas.
Seperti disinggung di atas asal-muasal kue dari Amerika ini simpang siur Sebuah sumber menyebutkan, kue ini ditemukan akibat kecelakaan, Tetapi karena enak, kue ini tetap disajikan dan ternyata disukai seluruh dunia.

Sumber itu menyebutkan, adalah seorang dosen di Meine-lah sang penemu. la bermaksud mengajarkan para siswanya membuat chocolate cake. Karena lupa menambahkan baking powder; hasil kue menjadi bantat Namun kue ini tetap enak, makanya namanya diubah dan cara pembuatan kue tetap diajarkan pada para siswa kemudian.

Sumber lain bilang koki di Boston-lah yang akibat "kecelakaan" menemukan brownies. Secara tak sengaja ia memasukkan larutan cokelat ke dalam adonan cakenya. Karena telanjur jadi adonan, ia tetap meneruskan pembuatan kuenya Sudah bisa diduga, hasilnya memang enak hingga terciptalah brownies yang kita kenal itu.

Masih ada 3 atau 4 lagi cerita yang melatarbelakangi munculnya brownies. Kebenarannya tak ada yang tahu pasti Mungkin karena sejarahnya yang tidak menentu itu, cara pembuatan brownies yang tepat pun tak pernah ada bukunya Apakah semua bahan diaduk begitu saja, atau dibuat seperti cake, telur dikocok? Tak ada pakar yang berani memastikannya. Bahkan kadang brownies dibuat seperti cake jenis butter type (margarine dikocok bersama gula hingga lembut lalu telur dimasukkan satu per satu). Untunglah metode apa yang digunakan pun, brownies tetap jadi hidangan yang lezat. Nah, mari kita mencoba membuatnya!

Bahan dan alat yang digunakan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan brownies tidak berbeda dengan bahan pembuatan cake. Telur; margarin, gula, tepung terigu, dan cokelat. Selebihnya tentu saja bahan pendamping seperti kacang-kacangan, chocolate chips, kelapa kering, dan mix fruit.

Walau jenis bahan tidak berguna, toh, perbandingan pemakaian jumlah bahan agak lain dengan perbandingan pemakaian bahan pada cake Untuk pembuatan brownies, bahan gula yang digunakan relative cukup banyak. Gula inilah yang antara lain membuat kulit brownies jadi sedikit renyah dan permukaan brownies retak-retak seperti sawah kering.

Khusus untuk cokelat, brownies menggunakan cooking chocolate, yaitu cokelat yang khusus digunakan untuk membuat kue. Jenisnya macam-macam. Tetapi di Indonesia yang umumnya digunakan hanya tiga macam, yaitu dark cooking chocolate, milk cooking chocolate, sampai pada white cooking choco¬late. Dark cooking chocolate warnanya lebih gelap hingga warna kue lebih pekat. Rasanya lebih pahit ketimbang dua jenis cokelat lainnya
Milk cooking chocolate, sesuai namanya memakai bahan susu hingga warnanya pun lebih terang dan rasanya lebih gurih dan agak manis. Anda yang lebih suka brownies yang manis,
bisa menggunakan cokelat jenis ini sekalipun dalam resep disarankan memakai dark cooking chocolate. Ada lagi, white cooking chocolate dipakai untuk brownies jenis blondies. Rasanya relative sangat manis.

Mereka yang sangat suka brownies yang pahit, biasanya masih menambahkan cokelat bubuk ke dalam adonan sekalipun sudah digunakan cooking chocolate. Kadang untuk memberi variasi, juga ditambahkan chocolate chips hingga rasa brownies betul-betul kaya cokelat.

Bahan lain yang juga perlu jadi perhatian adalah margarin. Untuk menghemat biaya, margarin bisa diganti dengan minyak. Rasanya memang tidak seenak bila memakai margarine, toh, brownies dengan minyak tidak bisa dikatakan tidak enak.

PROSES PEMBUATAN
Bahan-bahan di atas diramu dengan cara yang berbeda-beda mengingat tidak ada standarisasi yang tepat mengenai pembuatan brownies. Secara umum yang btasa dilakukan orang, membuat brownies dilakukan sebagai berikut.

1. Diaduk jadi satu
Cara ini amat praktis. Setelah margarin dan cooking chocolate : dicairkarr dengan cara ditim, adonan lain  ditambahkan ke dalamnya dan diaduk jadi satu. Hasilnya seperti kue gagal, keras, tetapi karena cooking chocolate cukup banyak, bagian dalam brownies terasa legit.

2. Telur dikocok sampai kental
Dapat dikatakan cara ini paling sering digunakan dalam pembuatan brownies. Telur dikocok bersama gula sampai kental saja, tidak sampai mengembang seperti membuat cake. Tetapi kalau Anda tertalu lama mengocok, hasil brownies menjadi seperti cake, lembut dan empuk. Setelah dikocok, telur dicampur dengan campuran cooking chocolate yang ditim bersama margarin. Langkah berikutnya baru memasukkan tepung tengu dan cokelat bubuk (kalau digunakan), baru kemudian bahan pendamping.
Ada juga orang yang lebih suka memasukkan tepung terigu dulu, baru disusul campuran margarin dan cooking chocolate cair Atau keduanya dimasukkan secara bergantian.

3. Margarin dikocok
Metode ini mirip sekali dengan cake. Jadi tak usah heran kalau hasil browniesnya juga menjadi lembut Bagian kulitnya pun tidak renyah sama sekali. Margarin dikocok bersama gula sampai lembut lalu ditambahkan telur satu per satu. Metode ini seringkali digunakan pada brownies yang memakai banyak bahan pendamping. Tujuannya agar kacang, kismis, atau chocolate chips tidak turun di dasar kue.

HIASAN BROWNIES
Untuk penampilan yang lebih menggiurkan, brownies sering tampil berhias. Entah dengan taburan gula halus, olesan glasur; atau siraman cooking chocolate Harap diingat topping brownies hendaknya disesuaikan dengan rasa, tekstur; dan bahan pendamping. Brownies yang sudah manis, mungkin kurang oke bila disiram white cooking chocolate yang manisnya juga menyengat Begitu juga brownies yang sudah pahit kurang pas bila di bagian atasnya masih kita taburkan cokelat bubuk.

ALAT
Alat yang digunakan dalam pembuatan brownies juga tidak berbeda dengan cake. Wadah untuk mengaduk adonan (sebaiknya dan pinggan kaca), sendok kayu, mikser; loyang dan oven.

Yang perlu jadi perhatian adalah panci tim untuk mencairkan cooking chocolate dan margarin. Ada panci khusus yang terdiri dari dua susun. Bagian bawah untuk tempat air dan panci susunan atas untuk meletakan margarin dan cooking chocolate Kalau panci ini tidak ada, gunakan saja wajan dadar yang agak lebar untuk tempat meletakkan air dan panci lebih kecil untuk menempatkan margarin dan cokelat.

Alat lain yang khusus untuk brownies adalah loyang. Ada loyang standar yang biasa digunakan brownies. Tetapi tidak mutlak-mutlak amat, kok. Anda dapat mengganti ukurannya dengan loyang lain. Yang pasti ukuran tingginya disarankan tidak terlalu tinggi Dua-tiga cm sudah cukup, karena brownies umumnya dibuat pendek. Brownies yang terlalu tinggi periu dioven cukup lama hingga hasilnya jadi sangat keras* 

AGAR BROWNIES BUATAN ANDA SUKSES
  1. Timbang bahan secara tepat dan ikuti instruksi pembuatan dengan benar
  2. Brownies dibuat dari banyak gula dan cooking chocolate yang tidak sedikit hingga kadang sulit dikeluarkan dari cetakan. Karena itu, oles dasar dan bagian pinggir cetakan dengan margarine. Lalu tempelkan kertas roti di dasar cetakan. Supaya dasar kue mulus, olesi lagi margarine.
  3. Karena banyak cooking chocolate-nya, brownies butuh waktu pengovenan lebih lama.
  4. Kalau Anda ingin brownies yang agak pahit, tetapi cuma punya white cooking chocolate atau milk cooking chocolate, tidak masalah. Kurangi kadar gula 25-50 gram lalu tambahkan cokelat bubuk Tentu saja karena cokelat bubuk ditambahkan, kurangi pemakaian tepung terigu. Kalau Anda menambahkan 20 gram cokelat bubuk, kurangi tepung terigu sebanyak 20 gram juga.
  5. Cokelat bubuk mutlak harus diayak karena sering menggumpal. Campur dengan tepung terigu dan baking powder (kalau digunakan) supaya pencampuran adonan jadi mudah.
  6. Kacang yang dimasukkan dalam adonan sebaiknya disangrai dulu supaya tidak mentah rasanya.
  7. Brownies memang termasuk kue yang padat dan agak keras, tetapi kalau terlalu keras, ada kemungkinan oven Anda terlalu panas. Jadi, kecilkan suhunya ketika mencoba membuatnya lagi.
  8. Brownies sebaiknya disajikan dalam keadaan dingin untuk memberi kesempatan cooking chocolate membeku kembali sekeluarnya dari oven.
  9. Cooking chocolate yang digunakan untuk topping, tidak boleh ditim. Masukkan potongan cokelat dalam panci kecil atau bungkus dalam kantung plastik Rendam panci atau kantung plastik berisi cokelat dalam air panas mendidih, bukan ditim.
  10. Jangan terlalu lama memanggang brownies, karena kue akan menjadi kering.

No comments:

Post a Comment